Monumen& Patung di Filipina: Lihat ulasan dan foto tentang Monumen & Patung di Filipina, Asia di Tripadvisor.
Mendengarpenjelasan cerita Clara, mau tak mau membuat darah birahi Listy yang tak tersalurkan menjadi semakin mendidih. Terlebih jika mengingat tentang betapa kerasnya batang penis Ciello.
TempatWisata di Vietnam - Vietnam merupakan salah satu destinasi wisata murah di Asia Tenggara yang populer dan digemari. Namun, meskipun tergolong low budget, liburan ke Vietnam bisa memberikanmu pengalaman tak kalah seru, lho!. Terlebih, banyak objek wisata di Vietnam yang sangat populer akan keindahan serta keseruannya yang akan jamin liburan di Vietnam jadi salah satu pengalamanan tak
10 The Basket Building. Bangunan unik satu ini adalah sebuah gedung perkantoran di Amerika Serikat, Gedung ini menjadi gedung terunik yang memproduksi keranjang kayu maple buatan tangan, dan perusahaan ini juga memproduksi benda dan keperluan rumah tangga lainnya. Setiap orang yang melihat gedung ini akan penasaran dan ingin melihat desain
BangunanArsitektur di Kamboja: Lihat ulasan dan foto tentang Bangunan Arsitektur di Kamboja, Asia di Tripadvisor. Lompat ke konten utama. Tempat Menarik & Tengara • Bangunan Arsitektur. 5. Vattanac Capital Tower. 57. Bangunan Arsitektur. 6. Banteay Kdei. 672. Tempat Bersejarah • Reruntuhan Kuno. Sekarang buka. 7.
cara mengetahui whatsapp sedang berada dipanggilan lain. Foto Grandyos Zafna - detikNews Kamis, 28 Nov 2019 1410 WIB Manila - Ada beragam bangunan kuno nan bersejarah berdiri di Ibu Kota Filipina, Manila. Salah satunya Katedral Manila yang kerap menjadi objek wisata religi di sana. Katedral Manila dibangun pada tahun 1571 oleh Juan de Vivero. Bangunan yang berada di kawasan Intramuros, yang kerap disebut pula sebagai kota tua di Filipina ini kerap didatangi wisatawan untuk melakukan wisata religi atau wisata sejarah. Keberadaan katedral ini pun berkaitan erat dengan sejarah kehidupan masyarakat di Filipina. Diketahui katedral ini dibangun oleh Juan de Vivero, seorang klerus sekuler yang dikirim oleh Uskup Agung Meksiko untuk membangun kekristenan sebagai administrasi spiritual dan agama di Filipina. Pada tahun 1579, gereja ini kemudian ditingkatkan statusnya sebagai katedral dengan sebuah struktur baru yang dibangun dari kayu, nipa dan bambu yang pada tahun 1583 hancur karena terbakar. Akhirnya pada tahun 1592 katedral ini dibangun dari batu yang sayangnya juga hancur karena gempa. Setelah beberapa kali pembangunan dan beberapa kali mengalami kehancuran baik karena akibat bencana alam maupun karena perang, akhirnya saat ini Gereja Katedral Manila berdiri kokoh di distrik Intramuros, Filipina. Bentuk Gareja Katedral Manila saat ini dibangun pada tahun 1958 oleh arsitek Fernando H. Ocompo. Desain arsitektur bangunan ini bergaya Neo-Romanesque. Pesonanya yang tak lekang di makan zaman, membuat Katedral Manila kerap didatangi pengunjung. Tak hanya untuk sekadar beribadah tetapi juga untuk menelusuri jejak sejarah kehidupan di negara yang dipimpin oleh Rodrigo Duterte tersebut. Katedral Manila terbuka untuk umum mulai pukul hingga Meski dapat dikunjungi oleh para wisatawan, pengunjung tidak diperkenankan mengambil gambar seluruh bangunan katedral tersebut.
Cebu - Di Cebu, Filipina terdapat salah satu bangunan tertua di Filipina. Bangunan ini telah ada semenjak abad ke-17 lho!Beberapa waktu lalu detikTravel diundang ke Filipina oleh Philippine Department of Tourism bersama Philippine Airlines. Kami pun berkunjung ke salah satu rumah tertua di Filipina yang berada di 155 Lopez Jaena Corner Mabini Street, Cebu, ini dikenal dengan nama Yap Sandiego Ancestral House dan telah ada semenjak abad 17. Rumah ini dibangun oleh pasangan suami istri Don Juan Yap dan Dona Maria Florido yang ditempati bersama anak-anaknya Maria, Eleuterio, dan Sonsolacion. Ruangan di lantai satu Yap Sandiego Ancestral House Syanti/detikTravel Rumah tua ini berada di Kota Cebu, Filipina dan dikelola oleh generasi ke-10 dari Don Juap Yap. Pada saat weekend pemilik rumah ini akan datang dan menginap di rumah leluhur mereka ini. Jika traveler datang di akhir pekan, bisa berbincang-bincang dengan ini sangat unik dan masih menjaga bentuknya dari awal pembangunan. Serta dinding rumah ini terbuat dari bebatuan koral yang kemudian juga dilapisi kayu. Karena bentuknya yang masih asli inilah rumah ini pun dijadikan situs budaya dan sejarah yang dijaga oleh Pemerintah Cebu.Syanti/detikTravel Sama seperti rumah pada umumnya, rumah tua ini juga berisi segala perlengkapan rumah dan dekorasi yang khas. Rumah yang terdiri dari dua lantai ini juga berisi beragam karya seni klasik dan benda-benda antik. Serta juga ada foto-foto dari beberapa generasi leluhur yang menjaga rumah ini,Memasuki rumah, traveler akan disambut oleh wanita yang mengenakan pakaian tradisional Filipina. Dia akan mengarahkan pengunjung untuk menemui penjaga rumah sekalian guide yang akan menerangkan sejarah rumah tua ini.Syanti/detikTravelKesan awal saat memasuki rumah ini adalah suasana kelam dan seram. Kenapa tidak, banyak lukisan kuno, patung, ikon religius dan gambar para santo yang menghiasi rumah ini. Suasana horor in didukung juga oleh penerangan yang tidak terlalu terang dan suasana lantai satu terdapat ruang keluarga yang berisi bangku dan meja yang dihiasi lukisan di dinding-dindingnya. Juga ada dapur dan gudang penyimpanan makanan di ruangan belakang. Tak jauh dari sana ada kamar mandi di sisi luar yang berdekatan dengan halaman samping.Syanti/detikTravel Naik ke lantai ke dua traveler akan menemui beberapa ruangan, yaitu kamar tidur, ruangan makan dan ruangan tamu lengkap dengan isinya. Tentu saja traveler akan menemui beragam benda-benda unik seperti radio tua, telepon lama, dan piano yang digunakan keluarga Yap besar properti rumah masih asli dan telah berusia sangat tua. Karena itulah setiap pengunjung yang berkeliling diminta untuk berhati-hati dan tidak sembarangan menyentuh benda-benda di dalam rumah berusia tua dengan benda-benda uniknya, daya tarik rumah kuno ini adalah banyaknya titik-titik instagramble. Tentu saja ini menjadi buruan bagi para traveler yang ingin update di sosial medianya. Penjaga rumah ini nantinya akan merekomendasikan beberapa titik instagramble untuk berburu foto.Syanti/detikTravel Pada momen-momen tertentu seperti Yap Sandiego Ancestral House dihiasi beragam pernak-pernik sehingga menawan. Seperti bendera Filipina, hiasan natal dan lampu pada saat detikTravel berkunjung ke sana, rumah ini dihiasi oleh bendera negara Filipina. Karena saat itu negara Filipina masih dalam momen merayakan Hari Kemerdekaannya pada tanggal 12 tua ini dibuka untuk umum mulai dari pukul pagi sampai sore. Untuk masuk ke dalam rumah ini traveler dikenakaan biaya 50 Peso sekitar Rp 13 ribu. bnl/fay
Liburan ke Filipina? Sungguh, belum pernah sebelumnya terbersit sedikitpun mimpi untuk bisa ke sana. Apa asyiknya ? Apa yang harus dikunjungi? Dan apa yang harus dinikmati? Tidak ada gambaran sama ! jangan salah, ketiadaan mimpi itu berubah ketika aku berkunjung ke akun The Philippines Department of Tourism Mendapatkan informasi baru melalui website tersebut, mengubah persepsiku tentang Filipina yang bagiku tidak lebih dari sekadar negara lumbung padi dan terletak tidak jauh dari Filipina adalah surga tersembunyi yang dimiliki oleh Asia Tenggara. Banyak destinasi wisata yang wajib dikunjungi oleh para pelancong dunia. Mulai dari wisata alam, kuliner, hingga sosial budaya semua ada di sana. Menilik indahnya Filipina melalui akun pdot_indonesia membuat daftar mimpiku bertambah Aku ingin liburan ke Filipina. Berbaur dengan budaya lokal Filipina dengan cara menikmati klasiknya bangunan tua bersejarah di Intramuros, berkeliling Filipina menggunakan Jeepney, serta mencicipi nikmatnya kare-kare dan segarnya halo-halo khas Filipina di Metro Manila bersama teman-temanku. Pasti seru. I’m sure, it’s more fun in the Manila adalah salah satu tujuan yang saat ini ada dalam daftar perjalananku. Konon kota ini merupakan metropolis yang menarik dikunjungi karena semua tersedia di sini. Tidak terbayang betapa serunya bacpakeran ke kota ini bersama yang terletak di tepi timur Teluk Manila ini merupakan pusat politik, ekonomi, sosial, budaya, dan rekreasi. Manila memang metropolitan, namun bukan karena label itulah aku jadi sangat ingin mengunjunginya. Aku tertarik dengan sejarah peradaban bangsa Filipina. Tersebab itulah aku ingin ke sana. Belajar dan mengenang jejak-jejak peradaban di adalah sebuah distrik yang juga dikenal sebagai kota tuanya Filipina, salah satu tempat bersejarah yang terletak kota Manila. Dalam bahasa latin Intramorus berarti di dalam dinding. Distrik tersebut disebut juga sebagai walled city yang berarti kota berdinding. Pada saat Filipina masih berada di bawah jajahan Spanyol, Intramuros menjadi pusat hanya sebagai pusat pemerintahan kuno dan sebuah kota berdinding yang dikelilingi bangunan-bangunan kuno, bagi masyarakat Filipina Intramuros memiliki arti tersendiri. Mereka bilang Intramuros merupakan Entrance Moro yang berarti tempat pertama kalinya bangsa moro salah satu suku di Filipina datang ke banyak tempat bersejarah di Intramuros, tetapi ada tiga tempat yang mejadi prioritas yaitu Fort Santiago, Gereja San Agustisn. dan Casa Manila. Fort Santiago adalah sebuah benteng bersejarah yang menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Filipina untuk mendapatkan kemerdekaannya. Benteng tersebut dibangun oleh seorang berkebangsaan Spanyol bernama Muguel Lopez de Legazpi. Di benteng inilah Jose Rizal, salah seorang pahlawan Filipina di dipenjara sebelum dari Fort Santiago, aku ingin berjalan menyusuri hijaunya lumut di dingding-dinding kota tua Intramuros menuju Gerja San Agustin. Layaknya Semarang-Indonesia memiliki gereja dengan sgudang nilai historis, Manila punya gereja bersejarah yang bernama Gereja San San Agustin adalah gereja tertua di Filipina. Gereja ini merupakan tempat berlangsungnya penandatanganan diserahkannya Manila kepada Amerika oleh Spanyol. Gereja ini juga menjadi camp konsentrasi tahanan pada masa perang dunia ke dua. Ketika Amerika dan Manila melakaukan penyerangan untuk mengusir tentara-tentara yang tersisa di kota Manila dan Intramuros menjadi puing-puing, Gereja San Agustin adalah satu-satunya bangunan yang tetap berdiri menikmati kemegahan dua bangunan kuno tersebut tak lantas membuatku berhenti untuk tetap menyusuri cerita lain dibalik metropolisnya kota ini. Masih di Intramuros, tujuan selanjutnya adalah Casa Manila, sebuah museum yang menggambarkan gaya hidup kolonial selama masa penjajahan Spanyol di Filipina. Berkunjung ke sebuah rumah besar dan menikmati cerita peradaban bangsa Filipina, pasti akan menjadikan perjalananku ke Filipina lebih cukup menelusuri cerita masa lalu pada tiga tempat bersejarah, saatnya bersenang-senang menikmati indahnya Manila masa kini. Telanjur ada di Manila, tidak asyik rasanya jika tidak merasakan sensasi keliling Manila menggunakan Jeepney sosok angkutan khas Filipina yang orang bilang sangat unik dan nyentrik. Jeepney adalah jeep yang dimodifikasi sebagai angkutan umum, bagian depannya dihias dengan lampu-lampu dan ornamen nyentrik khas Filipina. Sedang bagian belakangnya berukuran lebih panjang dari jeep yang kita jumpai di Indonesia pada jeep tersebut dulunya adalah transportasi yang digunakan oleh tentara Amerika untuk angkutan logistik perang. Sejak akhir perang dunia dua, tentara Amerika yang hendak meninggalkan Filipina menyerahkan jeep-jeep tersebut kepada msyarakat Filipina. Oleh mereka jeep-jeep tersebut dimanfaatkan sebagi moda transportasi hingga saat pada jeepney ini tidak hanya ada pada bentuknya. Sistem pembayaran dan pengambilan kembalian pun unik. Pembayaran dilakukan secara di muka. Namun, bila tempat duduk penumpang jauh dari supir pembayaran dilakukan dengan sistem estafet. Ongkos penumpang dioper dari penumpang satu ke penumpang lain sampai ke sopir. Pun dengan kemabalian. Uang sisa dioper dari sopir ke penumpang satu dan penumpan lain hingga sampai ke berkeliling Manila menggunakan Jeepney, ada baiknya aku bertanya kepada masyarakat setempat pusat kuliner di Manila. Filipina terkenal dengan berbagai macam olahan sup dan salah satu sup yang sangat ingin kucoa ketika berada di sana adalah merupakan sup yang berbahan dasar saus kacang dan berisi sayuran, ekor sapi, babat, dan daging sapi. Sup ini sangat cocok dengan lidah Indonesia karena makannya bisa ditemani nasi putih dan tumis terasi asin. Setelah kenyang, boleh lah kututup hari dengan cara menikmati dessert khas Filipina. Dessert yang menjadi pilihanku adalah hal-halo, es campur khas Filipina dengan berbagai macam isi yang sudah cerita liburan impianku ke Filipina. Semoga setelah pandemi berakhir itu semua dapat ya, Informasi mengenai Filipina ini aku dapatkan di Informasinya sangat beragam, mulai dari tempat wisata, hotel, kuliner, diving, ESL, pilgrimage, sampai muslim-friendly, semuanya ada di sini. Selain isinya lengkap dan terpercaya, website milik PDOT Indonesia ini juga dilengkapi panduan wisata serta berbagai fitur keren dan seru yang membuatku semakin tertarik untuk menjelajah Filipina. Ditambah lagi, ada berbagai kuis berhadiah menarik yang bisa aku ikuti. Tentunya ini sangat mengobati kerinduanku untuk bisa liburan ke Filipina. It’s More Fun in the Philippines!Yuk, kita berlibur ke Filipina !
Objek Wisata di Filipina – Selain Indonesia, di Asia Tenggara terdapat negara kepulauan lainnya yang juga menyimpan pesona wisata yang tak kalah menarik, yakni Filipina. Berbagai destinasi wisata di Filipina cocok untuk Toppers jadikan tujuan liburan baik sebagai backpacker ataupun liburan keluarga. Punya rencana untuk traveling ke Filipina untuk mengisi liburanmu selanjutnya? Simak rekomendasi tempat-tempat wisata di Filipina berikut Baca juga Menyusuri 10 Pesona Wisata Amahai & Pulau Seram Paling Indah! Rekomendasi Objek Wisata Filipina Terbaik 1. Pantai El Nido Sumber gambar Project LUPAD Sebagai negara kepulauan layaknya Indonesia, destinasi wisata di Filipina banyak didominasi keindahan pantai dan pulau-pulau menawan dengan hamparan lautan yang luas. Salah satunya adalah El Nido, sebuah pantai berpasir putih dengan pegunungan kapur yang mengelilinginya. Objek wisata Filipina yang berada di Pulau Palawan ini tak hanya menawarkan keindahan alam pantai namun juga panorama bawah laut yang sangat memukau. Berbagai spesies biota laut tropis seperti lumba-lumba hingga hiu sirip putih bisa Toppers temui saat bertualang di tempat wisata di Filipina satu ini. 2. Pulau Siargao Sumber gambar Escape Jurnal Jika Toppers merupakan penggemar olahraga surfing, maka destinasi wisata di Filipina selanjutnya ini bisa jadi tujuan liburan yang tepat. Siagao Island, atau pulau Siargao terkenal akan ombaknya yang menantang untuk para peselancar. Tak cuma surfing, Toppers juga bisa bersantai di pantai sembari menikmati keindahan alam ataupun snorkeling dan diving untuk mengeksplorasi keindahan alam bawah laut yang ada di sekitar objek wisata Filipina ini. 3. Pantai Pagudpud Sumber gambar The Philippines Tempat wisata pantai di Filipina selanjutnya adalah pantai Pagudpud yang terkenal sebagai salah satu titik terbaik untuk menikmati panorama matahari terbenam yang indah. Tak hanya itu, salah satu keunikan lain yang bisa Toppers temui saat berada di objek wisata Filipina satu ini adalah jajaran kincir angin yang tingginya mencapai 70 meter yang berbaris rapi di pesisir pantai. 4. Pulau Bantayan Sumber gambar Smarter Travel Jika masih belum puas dengan pantai-pantai di Filipina sebelumnya, destinasi wisata di Filipina selanjutnya ini bisa jadi alternatif liburan pantai lainnya. Pulau Bantayan merupakan salah satu pulau di Filipina dengan pantai bersih berpasir putih. Di objek wisata Filipina ini juga kerap diadakan berbagai ritual adat yang menjadi daya tarik tersendiri dari Pulau Bantayan. 5. Chocolate Hills Sumber gambar Reddit Tak hanya keindahan pantai dan bentang kepulauannya, masih banyak pesona alam lainnya yang bisa Toppers telusuri di Filipina, salah satunya adalah Chocolate Hills. Sesuai namanya, objek wisata Filipina satu ini menawarkan pemandangan perbukitan yang berwarna kecokelatan. Berkunjung ke Chocolate Hills, persiapkan kamera untuk abadikan panorama unik dan menarik dari destinasi wisata di Filipina yang populer ini. 6. Sungai Bawah Tanah Puerto Princesa Sumber gambar Backpacking with a Book Untuk Toppers yang memiliki jiwa petualang, Filipina juga menyimpan pesona wisata eksotis yang bisa Toppers jelajahi yaitu di kota Puerto Princesa berupa sebuah sungai yang berada di bawah tanah. Untuk bisa menikmati keeksotisan dari destinasi wisata di Filipina ini Toppers bisa menggunakan perahu untuk menyusuri sungai menakjubkan ini. 7. Air Terjun Pagsanjan Sumber gambar Pagsanjan Falls Destinasi liburan di Filipina selanjutnya adalah Air Terjun Pagsanjan. Kawasan wisata alam di Filipina ini tak hanya menawarkan pemandangan air terjun yang menyegarkan, namun juga lingkungan alam yang masih sangat asri. Mengunjungi objek wisata Filipina ini, Toppers bisa menyejukkan diri dan menikmati suasana alam yang menenangkan. 8. Pulau Coron Sumber gambar Liveabroad Berbicara tentang pesona wisata bahari di Filipina memang takkan ada habisnya. Pilihan wisata Filipina lainnya yang menawarkan keindahan alam bahari adalah Pulau Coron. Objek wisata di Filipina yang berupa pulau dengan bukit dan tebing tinggi yang mengelilinginya ini memiliki ombak yang tenang dan pesona alam bawah laut yang memukau. Keasrian dari alam yang masih sangat asri menjadi nilai tambah untuk Toppers pecinta wisata alam. Baca juga 12 Wisata Pulau di Nusa Tenggara Barat Terbaik 9. Banaue Sumber gambar The Telegraph Sawah Banaue merupakan wilayah persawahan tertua di Filipina yang dibuat oleh Suku Batad. Namun, yang menjadikan Sawah Banaue menarik adalah sistem irigasi bertingkat yang diterapkan sehingga membuat area persawahan ini terlihat sangat indah dan menawan. Bahkan pada 1995, UNESCO menetapkan area persawahan ini sebagai situs warisan dunia dan semenjak ini Sawah Banaue menjadi salah satu tujuan wisata di Filipina yang tak kalah populer. 10. Tubbataha Reef Sumber gambar Philippines Department of Tourism USA Untuk para pecinta diving, Filipina menawarkan banyak sekali titik-titik diving yang sangat patut untuk dijelajahi. Slaah satunya Tubbataha Reef. Destinasi wisata di Filipina satu ini merupakan rumah bagi 75% species karang dari seluruh dia dan 40% dari seluruh spesies ikan karang di dunia. Tak heran jika UNESCO juga menetapkan objek wisata bawah laut Filipina satu ini sebagai salah satu situs warian dunia bawah laut. 11. Mines View Park Sumber gambar Flickr Ingin menikmati panorama Filipina dari ketinggian? Cobalah kunjungi Mines View Park di Baguio, Filipina. Objek wisata di Filipina ini menawarkan pemandangan terbaik dimana Toppers bisa melihat pertambangan emas dan juga pegunungan dari ketinggian. Untuk bisa memandang keindahan alam dengan lebih jelas, Toppers bahkan bisa menyewa teropong yang banyak dijajakan di sekitar area wisata ini. 12. Boracay Sumber gambar The Telegraph Satu lagi destinasi wisata di Filipina yang cocok untuk Toppers yang gemar beraktivitas air. Boracay merupakan salah satu objek wisata di Filipina yang telah sangat populer dimana Toppers bisa melakukan banyak aktivitas mulai dari snorkeling, diving, hingga surfing atau sekedar berenang santai sembari menikmati keindahan panorama pantai Boracay yang masih bersih dan asri. 13. Intramuros Sumber gambar Wikipedia Intramuros merupakan kawasan kota tua yang merupakan peninggalan masa penjajahan Spanyol yang bisa Toppers temui di Manila, ibu kota Filipina. Di kawasan wisata sejarah ini, Toppers bisa menikmati berbagai arsitektur bangunan bersejarah seperti Benteng Santiago, Gereja Katedral, dan berbagai bangunan lainnya yang tak kalah menarik. 14. Vigan Sumber gambar Philihappy Selain Intramuros, Toppers juga bisa berwisata sejarah di Filipina dengan mengunjungi kota Vigan. Kota yang dibangun pada abad ke-16 dengan arsitektur perpaduan antara budaya Spanyol dan juga Filipina menjadikan kota ini sangat menarik untuk di jelajahi. Tak kurang dari 187 bangunan cagar budaya terdapat di kawasan ini. Bangunan-bangunan tersebut juga masih sangat terawat dan digunakan sebagai restoran, kios, dan juga penginapan. 15. Museum Nasional Filipina Sumber gambar Wikipedia Objek wisata di Filipina selanjutnya adalah Museum yang didirikan oleh pemerintah Filipina. Museum ini menyimpan koleksi dari berbagai bidang ilmu pengetahuan, seperti misalnya bidang arkeologi, antropologi, bitani, zoology dan juga geologi. Dengan banyaknya artifak-artifak bersejarah yangt tersimpan di museum ini, tak heran jika Museum Nasional Filipina menjadi salah satu tujuan wisata favorit di Filipina. 16. Gunung Mayon Sumber gambar Wikipedia Dengan ketinggian lebih dari 2000 meter, Gunung Mayon merupakan destinasi wisata di Filipina yang juha menawarkan pemanangan eksotis yang tak kalah memukai dibandingkan objek wisata di Filipina lainnya, Gunung api yang masih aktif ini bisa kamu pandang keindahannya dari kejauhan. Namun, jika Toppers ingin mendaki gunung Mayon, Toppers memerlukan ijin dari pemerintah setempat. Baca juga 7 Destinasi Wisata Kepulauan Talaud Terindah! Itulah berbagai pesona alam di Filipina yang layak untuk dijadikan destinasi liburanmu selanjutnya. Objek wisata di Filipina mana yang jadi pilihan favoritmu? Temukan berbagai penawaran menarik tiket pesawat untuk traveling yang lebih praktis!
Jalan menuju Escolta Street, 2014. Foto oleh Ryomaandres via Wikimedia CommonsDulunya, jalan bernama Escolta itu merupakan pusat belanja yang elit dan ramai dikunjungi wisatawan maupun warga lokal. Surat Kabar The New York Times pun sampai menjuluki jalan ini dengan sebutan “Fifth Avenue of Manila”. Sayangnya, itu hanya ada di tahun 1930-an. Bangunan-bangunan warisan yang dulunya berdiri megah, sekarang ditelantarkan dan tidak diurus lagi, membuat sejarawan dan seniman mati-matian untuk mempertahankan dan menyelamatkan bangunan-bangunan tua ini dari tahun 2012 lalu, Dominic Galicia, seorang arsitek terkenal di Filipina, mengusulkan untuk memindahkan salah satu perusahaan call center di Filipina ke bangunan peninggalan pra-perang dunia yang berada di Escolta. Escolta Commercial Association Inc. ECAI dan pendukung budaya dari Heritage Conservation Society HCS mendukung gagasan ini. Menurut mereka ini adalah solusi yang logis. Lagipula, Filipina adalah salah satu destinasi utama bagi perusahaan-perusahaan business outsource processing BPO. Gagasan ini dapat meraup pekerjaan, menghasilkan uang tanpa harus memindahkan pekerja. Mereka percaya ini adalah kebalikan dari gentrifikasi.“Dilihat dari penggunaan katanya, gentrifikasi adalah istilah yang sarat makna,” ujar Mark Evidente, presiden HCS. “Untuk menghidupkan kembali suatu daerah, Anda cenderung harus menyingkirkan beberapa bangunan yang dianggap tidak lagi relevan di masa kini.”Salah satu fasad dari United Building. Foto milik 98BNamun, dalam kasus Escolta – yang dulunya dijuluki sebagai “Manila’s Queen of Streets” – gentrifikasi tidak hanya akan mengakibatkan pemindahan orang-orang dari lingkungan mereka sendiri, namun juga mengubah wajah Manila selamanya dan mengubur peninggalan-peninggalan setelah lebih dari lima tahun, rencana untuk mengubah Escolta dan bangunan warisannya menjadi pusat BPO malah gagal. Jika sebelum Perang Dunia II Escolta digunakan sebagai jalan masuk untuk pusat belanja fashion high-end di Manila, sekarang jalan ini dianggap tidak memadai, bahkan tidak memiliki ciri khas mendasar yang mendukung industri call center.“Fasilitas seperti lampu jalan, selokan, infrastruktur, pembersihan jalan, pengumpulan sampah, layanan sosial untuk gelandangan, dan polisi-polisi lalu lintas semuanya kurang,” kata distrik tersebut dimulai 73 tahun yang lalu pada saat The Battle of Manila, di mana pasukan Amerika, Filipina, dan Jepang melawan dan meruntuhkan Escolta, menghancurkan beberapa bangunan megahnya dan mematikan sistem transportasi dan listrik di daerah perang, upaya perbaikan dan pembangunan ulang gedung membantu Escolta untuk bangkit lagi. Roberto Sylianteng, yang keluarganya memiliki salah satu bangunan yang selamat dari perang tersebut, mengatakan bahwa pemilik properti seperti dia melakukan yang terbaik yang mereka bisa. Selain itu, mereka juga menghubungi pejabat setempat untuk menjadikan Escolta berfungsi dan dapat ditinggali Future Market di United Building Photo courtesy of 98BBisnis memang kembali, tetapi perusahaan besar telah pindah ke tempat lain, khususnya ke kota-kota di Makati dan Mandaluyong. Alasan utamanya karena pemerintah berusaha untuk membuat Escolta berfungsi kembali dan kompetitif sangat yang menghidupkan Escota kembali adalah para seniman dan bukan industri penghasil uang.“Ini bagaikan cinta pada pandangan pertama,” ungkap Marika Constantino, seorang seniman First United Building berusia 90 dalam First United Building pernah mengalami kejayaannya. Langit-langitnya merupakan campuran beton abu-abu dan putih, dan dindingnya dilapisi blok berongga. Lantainya adalah lapisan abu-abu lainnya, tidak ada ubin, linoleum atau bahan tambahan lainnya. Bagian luarnya merupakan tampilan art deco yang indah – sebuah mahakarya ciptaan arsitek Andres Luna de San Pedro, anak seorang pelukis terkenal Juan United Building adalah salah satu bagian sejarah Manila yang paling penting yang bisa menimbulkan atrofi tanpa rencana konservasi yang jelas dari pemerintah daerah. Bangunan setua ini, alih-alih digunakan kembali atau dipulihkan, biasanya dikecam untuk diruntuhkan, meski sebenarnya ada Undang-Undang mengenai Warisan Budaya yang melarang pembongkaran bangunan berusia 50 tahun ke Constantino dan sesama seniman lainnya dari kelompok yang disebut 98B mengetahui bangunan ini.“Kondisi bangunan sangat kotor dan jelek saat pertama kali kami melihatnya,” kata kurator berusia 52 tahun itu. Namun, Constantino mengatakan kekacauan Escolta, bersatu dengan arsitektur yang menakjubkan, menghasilkan suasana artistik yang tepat. “Tempat dan waktu yang tepat,” katanya. “Suatu kebetulan yang baik, seakan Escolta telah memilih kami.”Keenam seniman yang menciptakan 98B mengubah First United Building menjadi rumah bagi komunitas seniman di Manila. Awalnya, 98B memulai Future Market, pasar bulanan yang berlangsung dari tahun 2013 sampai 2015, di mana seniman muda dan veteran memanfaatkan tempat sewa yang murah ini untuk memamerkan, mempromosikan dan menjual hasil karya mereka. Kemudian pasar berubah menjadi apa yang disebut The Hub, sebuah ruang inkubasi seminggu penuh untuk para seniman yang ingin mengadakan pameran, lokakarya dan menjual karya seni mereka. Balok abu-abu dan putih bangunan menjadi tempat yang tepat untuk pameran foto, sementara lantai abu-abu sekarang melengkapi semangat seni yang United Building menjadi lambang seni “di luar kubus putih” “outside the white cube”.Constantino menjelaskan bahwa “kubus putih” berkaitan dengan pemandangan umum untuk galeri seni yang bersih dan museum terstruktur.“Sejak kami pindah ke sini, kami memiliki pendekatan yang berbeda karena kami berasal dari disiplin artistik,” kata Constantino. “Meskipun kami mengatakan bahwa kami bukan ahli pelestarian atau arsitek bangunan peninggalan sejarah, kami adalah seniman dan kurator… tetapi karena kami berada di sini, kawasan ini selalu berfungsi sebagai tempat untuk memamerkan proyek-proyek kami. Saya kira ada korelasi langsung, karena kami fokus pada proyek yang berada di luar kubus putih.”Dengan The Hub, 98B menciptakan tempat sewa yang terjangkau bagi para seniman. Ini membantu bangunan warisan seperti First United tetap berfungsi, sehingga dapat mencegah usaha pengubahan bangunan menjadi perusahaan komersial lainnya yang terlalu mahal untuk disewa oleh seniman. Kepercayaan pemilik First United Building terhadap gagasan 98B yang membuat semua ini dapat terlaksana.“Kami tidak keberatan dengan gentrifikasi sampai Marika menunjukkan kami bahwa di antara para seniman, itu bukan kata yang menyenangkan karena apa yang mereka lakukan mengusir para seniman,” kata Lorraine Young-Sylianteng, istri pemilik bangunan tersebut. "Namun, saya masih berpikir gentrifikasi tidak masalah selama kita tidak pernah lupa bagaimana kita bisa sampai pada titik itu dan kita berhutang kepada siapa dan belajar untuk tidak pernah menggantikannya.”Pemahaman yang lebih dalam tentang dampak dan implikasi gentrifikasi ini memudahkan mereka untuk menjaga The Hub, bahkan saat peritel lain menawarkan harga sewa yang lebih tinggi untuk First United. Pemilik ingin bangunan ini tetap memiliki identitas dan kegunaan bersama, nilai-nilai umum ada dalam sejarah suatu tempat.“Sejujurnya, saat kami memulai The Hub, peritel besar ingin menempati hampir separuh lantai dasar,” kata Lauren. “Namun, meski berisiko, kami berpegang teguh pada gagasan untuk menjaga The Hub. Peritel besar bisa datang dan pergi kapan saja, sedangkan kami ingin membangun sebuah komunitas yang tetap di sini.”
bangunan terkenal di filipina