Secaraumum, perestroika bisa digambarkan sebagai restrukturisasi atau upaya modernisasi dan meningkatkan standar kehidupan, sedangkan glasnost dapat diartikan sebagai keterbukaan (beberapa literatur memakai istilah publicity sebagai padan kata, sedangkan yang lain menggunakan istilah openness ). Progampenting lain ialah Perestroika yang berarti restrukturisasi. 1 Keterbukaan informasi 2. Pembacaan informasi 3. Restrukturisasi ekonomi 4. Kemajuan teknologi Pembahasan Perubahan Uni Soviet terjadi pada masa presiden Mikhail Gorbachev. Gorbachev menyadari bahwa Uni Soviet, secara ekonomi-sosial sudah tertinggal jauh dari Negara-negara maju. Cirikhas restrukturisasi ekonomi Gorbachev adalah. A. Uni Soviet membuka diri terhadap kapitalisme. B. Ekonomi lebih terbuka di bawah kontrol partai komunis. C. Negara menyerahkan pengelolaan ekonomi sepenuhnya ke pihak swasta. D. Orang-orang barat dizinkan berbisnis di Uni Soviet. E. Menjalankan kapitalisme dengan sistem komando. 5. Cirikhas restrukturisasi ekonomi Gorbachev adalah? negara menyerahkan pengelolaan ekonomi sepenuhnya ke pihak swasta Uni Soviet membuka diri terhadap kapitalisme menjalankan kapitalisme dengan sistem komando ekonomi lebih terbuka di bawah pengawasan partai komunis orang-orang Barat diizinkan berbisnis di Uni Soviet cara mengetahui whatsapp sedang berada dipanggilan lain. Ilustrasi/ Akibat terlibat perang dingin melawan Amerika dan sekutu-sekutunya di blok Barat dalam perebutan pengaruh ideologi dan politik global yang berkepanjangan, Uni Soviet pun mengalami kekalahan dalam hal ekonomi serta politik di dalam dan luar negeri. Untuk mengejar ketertinggalan itu, pemimpin Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, mengusulkan restrukturisasi negara melalui kebijakan Perestroika dan Glasnost, pada 6 Maret 1986. Kebijakan itu memperoleh sambutan hangat dari rakyat, tetapi dikecam oleh golongan ortodoks yang menilai tindakannya terlalu ekstrim. Perestroika adalah istilah Rusia untuk reformasi politik dan ekonomi. Perestroika berarti “restrukturisasi”, merujuk pada restrukturisasi ekonomi Soviet. Perestroika sering dianggap sebagai akibat jatuhnya komunis di Uni Soviet dan Eropa Timur, dan mengakhiri Perang Dingin. Glasnost adalah keterbukaan dalam semua bidang di dalam institusi pemerintahan Uni Soviet, termasuk kebebasan informasi. Kata “glasnost” digunakan pertama kali di Rusia pada akhir 1850, juga menunjuk pada periode sejarah yang menggambarkan kebebasan berinformasi selama tahun 1980-an. Cita-cita Gorbachev untuk membangun negaranya itu ternyata justru menjadi bumerang. Akibat adanya keterbukaan, partai komunis yang berkasa di Soviet kehilangan kontrol terhadap media. Kalangan pers pun kemudian leluasa menyingkap berbagai borok pemerintah, termasuk korupsi dan penyalahgunaan wewenang lainnya. Kebebasan dan keterbukaan itu juga membuat rakyat Uni Soviet semakin berani menyuarakan ketidakpuasan terhadap buruknya kondisi dalam negeri. Keadaan itu semakin parah akibat kian maraknya pertikaian antar etnis. Pada akhirnya, upaya restrukturisasi itu memicu perpecahan di Uni Soviet, dan menjadikannya bubar secara resmi pada tanggal 26 Desember 1991. Hmm... ada yang mau menambahkan? - Saat menjabat jadi Presiden Uni Soviet, Mikhail Gorbachev meluncurkan perestroika atau yang lebih dikenal dengan restrukturisasi politik dan ekonomi. Program restrukturisasi politik dan ekonomi ini diluncurkan pada 1985 dan diterapkan pada 1987. Dalam menjalankan perestroika-nya, Mikhail Gorbachev membuat dua kebijakan ekonomi pertama ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kebijakan kedua difokuskan untuk penanaman modal, tujuannya untuk meningkatkan basis teknologi dan ekonomi di Uni Soviet. Latar belakang restrukturisasi ekonomi dan politik Saat menyampaikan pidato pertamanya di St. Petersburg, atau Leningrad saat itu, pada 1985, Gorbachev mengkritik sistem ekonomi Uni Soviet. Ia menganggap sistem ekonomi yang diterapkan sama sekali tidaklah efisien. Baca juga Sejarah Runtuhnya Uni Soviet 1991 Mikhail Gorbachev melihat adanya kekurangan pada sistem ekonomi yang lama. Ia beranggapan jika sistem ekonomi ini berdampak buruk pada hasil produksi serta tidak memperhatikan kepuasan salah satu negara yang makmur dengan kekayaan sumber daya alamnya. Pertumbuhan ekonomi Uni Soviet dipandang cukup lambat, bahkan pernah mengalami krisis ekonomi yang sangat parah. Hal inilah yang melatarbelakangi munculnya perestroika atau restrukturisasi ekonomi dan politik oleh Mikhail Gorbachev. Harapannya sistem ekonomi Uni Soviet kian membaik dan dapat menyamai kekuatan ekonomi negara Barat. Menurut Basa Alim Tualeka dalam buku 25 Pemimpin Hebat 2012, saat restrukturisasi ekonomi dijalankan, Gorbachev berupaya untuk membuat jalannya birokrasi menjadi lebih efisien serta praktis. Selain itu, lewat kebijakannya ini, Gorbachev juga berupaya untuk memberantas korupsi yang telah berlangsung sejak lama serta memperbaiki hubungan luar negeri, khususnya dengan Amerika Serikat. Baca juga Perjanjian Damai Perang Dunia II Ciri restrukturisasi ekonomi dan politik Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, perestroika atau restrukturisasi ekonomi dan politik oleh Gorbachev ini lebih menekankan pada pertumbuhan ekonomi Uni Soviet. Maka kebijakan ekonomi yang dibuatnya lebih berfokus pada bidang ekonomi. Agris98 Di akhir berdirinya Soviet, Gorbachev sempat melakukan kebijakan yg sangat terkenal yaitu Glasnost keterbukaan dan Perestroika Restrukturisasi. Strategi soviet ini yg akan memberikan kontribusi terhadap berakhirnya Perang Dingin, dihapus peran konstitusional Komunis pihak pemerintahan negara, dan secara tidak sengaja menyebabkan pembubaran Uni Soviet. 1 votes Thanks 0 - Hingga 1 Januari 1991, Uni Soviet adalah negara terbesar di muka bumi. Wilayahnya mencakup hampir seperenam permukaan daratan bumi. Lebih tepatnya seluas km persegi. Area sebesar itu dihuni penduduk sebanyak 290 juta jiwa dengan beragam etnis, mulai dari Rusia 50,78 persen, Ukraina 15,45 persen, Uzbek 5,84 persen, Belarusia 3,51 persen, Kazakh 2,38 persen, hingga Armenia 1,62 persen. Uni Soviet berhasil mengalahkan pasukan Nazi Jerman pada Pertempuran Berlin 1945, punya puluhan ribu senjata nuklir, mendirikan Pakta Warsawa pada 1955 sebagai aliansi militer negara-negara Blok Timur, dan sukses mengembangkan program luar angkasa sejak 1950-an. Sejumlah prestasi mentereng itu sudah layak untuk menggelari Soviet dengan sebutan adikuasa. Catatan CIA World Factbook pada 1991 menyebut, tingkat literasi rakyat Uni Soviet tergolong tinggi dengan 98 persen warga berusia di atas 15 dapat membaca dan menulis. Usia harapan hidup rakyat Uni Soviet rata-rata 65 tahun untuk laki-laki, dan 74 tahun untuk perempuan. Tingkat migrasi penduduknya nol persen. Tapi segala kejayaan itu runtuh sejak 1 Januari 1991. Uni Soviet mengalami keretakan hebat. Para pemimpin Rusia, Ukraina, dan Belarusia tiga negara pelopor berdirinya Uni Soviet menandatangani perjanjian yang mengatur persemakmuran negara-negara merdeka pada 8 Desember 1991—itulah pertanda awal bubarnya Uni Soviet. Stasiun televisi Rusia pada 21 Desember 1991 bahkan memulai program siaran dengan pengumuman "Selamat malam. Inilah beritanya. Negara Uni Soviet kini sudah tidak ada lagi. "Mikhail Gorbachev memilih mengundurkan diri dari kursi pemimpin tertinggi Uni Soviet di tanggal 25 Desember 1991. Keesokan harinya, pada 26 Desember 1991, tepat hari ini 27 tahun lalu, Uni Soviet resmi bubar dengan ditandai pengambilalihan kantor-kantor Uni Soviet oleh pemerintahan Rusia. Kepergian Stalin, Reformasi Soviet Untuk sebuah negara adidaya, dengan hanya bertahan 70 tahun 1922-1991 jelas merupakan rentang yang pendek. Ada banyak faktor yang memengaruhi bubarnya negara adikuasa pemimpin Revolusi Bolshevik Vladimir Lenin meninggal pada 1924, tampuk kekuasaan Uni Soviet jatuh di tangan Joseph Stalin. Di masa inilah wajah Soviet lebih banyak berbicara kepada dunia ketimbang masa kepemimpinan singkat Lenin. Seperti dilaporkan BBC, Stalin memilih memperkuat kebijakan "sosialisme di satu negara" ketimbang revolusi sosialisme dunia. Ide-ide Stalin kemudian populer di kalangan Partai Komunis Uni Soviet PKUS sebagai partai penguasa tunggal. Stalin menggenjot program yang bakal membikin Soviet menjadi negara industri modern. Ia mendorong peningkatan produksi di sektor batubara, minyak, baja dan lainnya. Stalin juga memodernisasi pertanian dengan cara mengambilalih alat produksi untuk dikelola Joseph Stalin pada 5 Maret 1953 membuat kontrol kuat Uni Soviet kian mengendur. Banyak orang berduka karena kehilangan pemimpin besar yang mengubah Uni Soviet dari ekonomi feodal menjadi kekuatan industri serta berperan mengalahkan Adolf Hitler. Namun bagi jutaan orang yang dipenjara akibat kebijakan Stalin, kematian orang yang mereka sebut sebagai salah satu diktator paling kejam di dunia itu membawa harapan baru. Faksi-faksi yang tidak puas kepada rezim Stalin mulai melakukan The Dilemmas of De-Stalinization Negotiating Cultural and Social Change in the Khrushchev Era 2006, sejarawan Polly Jones menegaskan, saat Nikita Khrushchev menggantikan Stalin, dimulailah program Khrushchev Thaw yang sebenarnya merupakan upaya de-Stalinisasi Uni Soviet. Khrushchev mengkritik pengkultusan sosok Stalin dalam pidato di Kongres Partai Komunis Uni Soviet PKUS ke-20 pada 25 February 1956. Ia juga melonggarkan aturan-aturan ketat dan membebaskan tahanan politik era Stalin. Reformasi Soviet terus digenjot hingga naiknya Mikhail Gorbachev sebagai sekretaris jenderal PKUS pada 11 Maret 1985. Ia meluncurkan program percepatan ekonomi dan merampingkan birokrasi pemerintahan yang dianggap ruwet. Encyclopaedia Britannica mencatat, dibanding merangsang kebangkitan komunisme, Gorbachev lebih memilih kebijakan glasnost "keterbukaan" dan perestroika "restrukturisasi".Glasnost dimaksudkan untuk mendorong dialog dan membuka pintu kritik terhadap seluruh aparat Uni Soviet. Kontrol negara atas media maupun opini publik mengendur, gerakan reformasi demokratik menggema di seluruh Uni Soviet. Sedangkan perestroika ditujukan untuk memperkenalkan kebijakan pasar bebas bagi industri yang dikelola pemerintah. Kontrol harga juga dicabut di beberapa pasar meski struktur birokrasi komunis masih tetap Presiden Amerika Serikat AS Ronald Reagen meluncurkan program Pertahanan Strategis pada 1983, di mana AS membangun sistem pertahanan rudal balistik antarbenua, Soviet merespon dengan menaikkan anggaran militer. Diperkirakan anggaran militer Soviet berada di angka 10 sampai 20 persen dari Produk Domestik Bruto PDB negara. Prioritas pendanaan militer ini berbanding terbalik dengan tren ekonomi yang lesu. Bahkan di era Gorbachev yang mencanangkan transisi pasar bebas, dukungan dari para inovator teknologi dan wirausahawan masih diarahkan ke hal-hal yang berkaitan dengan industri faktor gabungan tersebut makin mendorong gerakan separatis Soviet tumbuh subur. Ditambah lagi kenyataan bahwa Soviet terdiri dari beragam kelompok etnis yang memiliki identitas kebangsaan sendiri. Infografik Mozaik Bubarnya Uni Soviet Berakhirnya Perang Dingin? Perang Dingin ditandai dengan aksi berebut pengaruh secara sengit antara Uni Soviet dan AS. Setelah Perang Dunia II 1939-1945 berakhir, muncul dua kekuatan besar Blok Barat yang dipimpin AS dan Blok Timur yang dipimpin Uni Soviet. Medium politik, ekonomi, hingga propaganda dipakai untuk berebut pengaruh serta dukungan dari negara-negara yang baru merdeka setelah PD II. Hancurnya Uni Soviet jelas memengaruhi peta perseteruan Blok Timur dan Barat. Di akhir 1991, adikuasa itu hancur berkeping-keping menjadi 15 negara baru yang independen, termasuk Rusia sebagai sebuah negara demokrasi. Vladislav Zubok dalam A Failed Empire The Soviet Union in The Cold War from Stalin to Gorbachev 2007 menyebut, reformasi Mikhail Gorbachev yang mengakhiri isolasi, membongkar dogma-dogma ideologis, serta menampilkan wajah baru Soviet berakhir dengan kebangkrutan. Momen ini sekaligus dianggap mengakhiri era Perang sesungguhnya Perang Dingin tidak benar-benar selesai. Uni Soviet runtuh, Rusia berdiri sebagai negara pewaris sisa kejayaannya. Perseteruan Rusia dengan AS dalam bingkai Perang Dingin masih berlanjut. Kedua negara masih secara rutin melakukan praktik spionase. Tak jarang keduanya memergoki aksi tersebut dan saling mendeportasi diplomat, mengusir warga negara, menangkap agen rahasia, dan lainnya. - Politik Penulis Tony FirmanEditor Ivan Aulia Ahsan Perestroika adalah sebutan untuk proses restrukturisasi yang dilaksanakan oleh pemerintah Mikhail Gorbachev dari tahun 1985, yang berujung pada berakhirnya Uni Republik Sosialis Soviet Uni Soviet. Kata perestroika adalah Kastiliaisasi dari istilah Rusia перестройка, yang secara harfiah berarti restrukturisasi. Tujuan Gorbachev adalah merestrukturisasi sosialisme dan membuatnya lebih dinamis untuk mempertahankan modelnya. Artinya, ia berusaha menciptakan sosialisme pasar. Proyek reformasi ada sebelum Gorbachev dan telah disetujui oleh Komite Sentral Partai Komunis Uni Soviet selama bulan April 1985. Tujuan Perestroika berusaha mencapai pembukaan menuju liberalisme ekonomi, seiring dengan proses demokratisasi. Dengan kata lain, pemerintah komunis sedang mencoba untuk mengganti sentralisme ekonomi-politik dengan model desentralisasi baru. Dengan cara ini akan memungkinkan perusahaan untuk membuat keputusan dengan kebebasan yang lebih besar dan terutama akan menguntungkan industri teknik. Beberapa tujuan perestroika, selain restrukturisasi ekonomi, antara lain memerangi korupsi, meningkatkan kinerja pekerja, mengendalikan ketidakhadiran, meningkatkan produksi, mengakhiri kekurangan, dan memulihkan layanan publik, antara lain. Demikian pula, langkah-langkah yang diterapkan antara lain privatisasi berbagai perusahaan negara, penerapan mata uang baru, dan pembaruan sistem perbankan. Perestroika dan Glásnot Perestroika disertai dengan apa yang disebut glásnot, yang diterjemahkan sebagai transparansi’. Las glásnot sebenarnya adalah tahap pertama dari implementasi proyek reformasi. Ini terdiri dari transparansi informasi yang lebih besar dan manajemen media yang baru, yang akan memfasilitasi penerimaan reformasi dan memperkuat proses perubahan. Tahap kedua terdiri dari implementasi perubahan politik dan ekonomi yang diusulkan dalam model perestroika. Dampak Perestroika dikaitkan dengan serangkaian konsekuensi. Diantaranya, kami dapat menyebutkan yang berikut Pengurangan pengeluaran militer. Pengabaian hubungan dengan Dunia Ketiga dan penataan ulang kekuatan politik internasional demi kapitalisme. Kenaikan gaji. Inflasi. Pembukaan media. Pengunduran diri Gorbachev. Jatuhnya Uni Soviet.

ciri khas restrukturisasi ekonomi gorbachev adalah